Harumnya aroma mohon maaf mulai merebak dari mulai Bulan Ramadhan dengan indah dengan ucapan kata menyambut datangnya hari suci yang penuh berkah bermaaf maafkan yang sering menyakiti sengaja atau tidak dengan dusta, prasangka dan ingkar janji sebentar lagi kita mengucapkan Taqabballahu Minna Wa Minkum.hu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin...selamat berpuasa semoga puasa kita tetap penuh sampai menempuh bulan syawal nanti..sekali lagi selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan ke 9..Met puasa dan berbuka puasa
Marhaban yaa Marhaban
Selamat berbuka puasa :
Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping : semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk instropeksi &
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik ...
Allahuma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika aftartu birahmatika ya arhama rohimin.
Artinya : Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.
SELAMAT BERBUKA PUASA
Selamat berbuka puasa :
Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping : semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk instropeksi &
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik ...
Allahuma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika aftartu birahmatika ya arhama rohimin.
Artinya : Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.
SELAMAT BERBUKA PUASA
01. Bersyukur apabila mendapat nikmat
02. Sabar apabila mendapat kesulitan
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
02. Sabar apabila mendapat kesulitan
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
DOA BERBUKA PUASA
“Bismillah wal hamdulillah. Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu wa ‘alaika tawakkaltu subhaanaka wa bi hamdika taqabbal minni, innaka Antas Samii’ul ‘Aliim ”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah dan segala puji milik Allah. Ya Allah, hanya karena-Mu aku berpuasa, hanya dengan rizki-Mu aku berbuka dan hanya kepada-Mu aku bertawakkal. Maha Suci Engkau dan pujian kepada-Mu, terimalah amalanku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” SELAMAT BERBUKA PUASA"
“Bismillah wal hamdulillah. Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu wa ‘alaika tawakkaltu subhaanaka wa bi hamdika taqabbal minni, innaka Antas Samii’ul ‘Aliim ”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah dan segala puji milik Allah. Ya Allah, hanya karena-Mu aku berpuasa, hanya dengan rizki-Mu aku berbuka dan hanya kepada-Mu aku bertawakkal. Maha Suci Engkau dan pujian kepada-Mu, terimalah amalanku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” SELAMAT BERBUKA PUASA"
Mungkin banyak orang menganggap
bahwa kebiasaan memberi salam adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Padahal
sesungguhnya perilaku ini memberi kesan dan berkah yang mengagumkan bagi yang
dapat menunaikannya. Dalam sebuah hadis dikatakan, “Seseorang yang memberi
salam lebih dahulu akan terbebas dari sifat sombong.”
Orang sombong sangat sulit memberi
salam kepada orang lain. Si sombong mungkin berkata, “Aku ini lebih baik
darimu, kamu itu siapa!” Padahal, boleh jadi, orang yang dianggap lebih rendah
itu sebenarnya justru lebih baik. Mungkin saja ada orang yang secara lahiriah
dianggap buruk dan suka berbuat dosa, tetapi kemudian dia berubah menjadi baik
dan bertobat (husnul khâthimah).
Perilaku memberi salam terlebih
dahulu adalah cara untuk memerangi sifat sombong dan sifat merasa diri lebih
baik dari orang lain. Imam Ja`far Shadiq as berkata,
Jika kita mengikuti sunah memberi
salam terlebih dahulu kepada orang lain, maka sifat sombong akan lenyap dari
diri kita dan selanjutnya kita akan menjadi orang yang rendah hati. Dan oleh
karena sikap rendah hati (tawadhu) itulah Allah Swt akan meninggikan derajat
seseorang.
“Termasuk sikap tawadhu (rendah
hati) ialah memberi salam kepada orang yang engkau jumpai.”
Mengikuti sunah Nabi Muhammad saw
yang tampak sederhana ini ternyata bisa menjaga seseorang dari sifat sombong.
Perilaku Nabi Allah saw inilah yang mampu mengubah dinamika sosial, bahkan
gejolak alam. Kita mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang Yahudi yang
selalu melempari Nabi Muhammad saw dengan tanah saat melintas di jalan
tertentu. Suatu hari Nabi saw tak merasakan lemparan dan mendengar kabar bahwa
si pelempar sakit. Mendengar itu Nabi saw segera menjenguknya.
Bagaimanakah jika hal itu yang
terjadi pada kita? Mungkin kita akan mengatakan, semoga Tuhan cepat
membinasakannya. Tetapi Nabi saw, malah datang menemuinya. Kita mungkin tidak
sanggup menunaikan kelembutan seperti yang dilakukan Nabi saw, seperti memberi
salam kepada orang Yahudi itu. Kadang-kadang kita mungkin juga merasa begitu
berat menyampaikan salam secara tulus kepada sanak famili, tetangga, para pembeli,
dan kepada teman-teman kita.
Sudah semestinya, seorang Muslim
yakin bahwa siapa pun yang mengikuti perilaku Nabi Muhammad saw dengan benar ,
akan berkumpul bersama orang-orang yang selamat. Karena suatu sikap atau
perilaku Nabi saw yang diikuti sebagai sunah itu berpengaruh dalam diri
seseorang tidak ubahnya seperti rantai yang saling menyambung. Sebagai contoh,
jika kita mengikuti sunah memberi salam terlebih dahulu kepada orang lain, maka
sifat sombong akan lenyap dari diri kita dan selanjutnya kita akan menjadi
orang yang rendah hati. Dan oleh karena sikap rendah hati (tawadhu) itulah
Allah Swt akan meninggikan derajat seseorang.
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah
seseorang bersikap rendah hati (tawadhu) melainkan pasti Allah akan meninggikan
derajatnya.”
Juga diriwayatkan bahwa Imam Hasan
Askari as pernah berkata, “Seseorang yang bersikap tawadhu di hadapan saudara
seagamanya maka Allah akan menempatkannya pada derajat shiddiqin.”
Dan dalam riwayat lain: “Siapa
yang bersikap tawadhu dalam urusan dunia di hadapan saudara seagamanya maka di
sisi Allah ia termasuk kalangan shiddiqin dan pengikut setia Ali bin Abi Thalib
as.”
Subhanallah! Dengan mengikuti satu
saja dari sunah Nabi Muhammad saw ternyata dapat meninggikan derajat seseorang
hingga ia ditempatkan pada maqam kalangan shiddiqin, dan dimasukkan ke dalam
golongan pengikut setia Amirul Mukminin Ali as, yang merupakan kedudukan sangat
tinggi.
Ingatlah dan telitilah Hatimu dan
Pikiranmu dalam 3 perkara : ketika membaca Al-Qur'an, ketika Berdzikir dan
ketika Sholat.. jika pada saat-saat tersebut tidak dapat khusuk, maka
memohonlah kepada Allah SWT agar dirimu diberi "HATI"dan PIKIRAN
sebab ketika dirimu tidak mencapai keiklasan kekhusuan , sebenarnya engkau
sedang tidak berhati pikiran dalam keadaan tenang (Al-Hikmah)
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْن
Allahumma laka sumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa Ar-hamarrohimiin.
Artinya:
Ya Allah kerana Mu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezeki Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
doa berbuka puasa yang sesuai dengan hadits shahih:
Setidaknya ketika akan berbuka bacalah bismillah. Dan akan lebih bagus lagi, lalu diiringi dengan do’a. umpamanya do’a sebagai berikut ini :
Ya Allah kerana Mu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezeki Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
doa berbuka puasa yang sesuai dengan hadits shahih:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya:
Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki. (Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan lihat shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678) [7])
Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki. (Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan lihat shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678) [7])
Doa berbuka puasa yang beredar dimasyarakat kita:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Allahumma laka sumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu, Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya:
Ya Allah, untuk Mu aku puasa, kepada Mu aku beriman, dan dengan rezeki Mu aku berbuka. Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki.”
Ya Allah, untuk Mu aku puasa, kepada Mu aku beriman, dan dengan rezeki Mu aku berbuka. Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki.”
Lalu doa mana yang paling baik untuk berbuka puasa. Tentu saja doa yang sesuai dengan hadits shahih. Tapi bila anda merasa masih bingung sebaiknya anda bertanya kepada guru ngaji anda. Selamat berbuka puasa.
“Nawaitu
shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta
‘aala”
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Ramadhan yang dibaca sekali
dalam satu bulan ketika malam pertama tarawih :
“Nawaitu shauma sahri ramadhana Kullihi Lillahi ta’ala.”
“Nawaitu shauma sahri ramadhana Kullihi Lillahi ta’ala.”
Waktu yang
dinanti-nantikan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, jika tiba
waktu berbuka, terasa gembira dan bahagia sekali, bahkan detik-detik menjelang
berbuka, menjelang beduk berbunyi, rasanya sulit untuk dilukiskan dengan
kata-kata, dengan angka dan aksara. Betapa gembira dan bahagianya ketika itu
terasa memenuhi seluruh rongga, jiwa dan raga.
Justru itulah
maka Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu
akan mendapat dua kegembiraan sebagaimana sabda beliau: Orang yang berpuasa itu
akan mendapat dua kegembiraan yang pertama gembira ketika berbuka, dan yang
kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di kemudian hari nanti.
Walaupun berbuka hanya segelas air putih, akan tetapi terasa
begitu nikmat ketika meminumnya bahkan lebih nikmat bila dibandingkan dengan
meminum segelas kopi susu atau teh manis bagi orang yang tidak puasa, tapi
kendatipun demikian, jangan pula dijadikan waktu berbuka itu seakan tempat
melepaskan dendam.
Dikarenakan seharian menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari
bersenggama, dan dari yang membatalkan puasa, maka begitu tiba waktu berbuka
semua dimakan dan diminum. Seakan tidak boleh ada makanan dan minuman yang
tersisa.
Selagi selera masih mau, selagi makanan atau minuman masih ada, semua
disikat, tanpa memperhitungkan daya tampung perut dan kekuatannya untuk
mencerna. Akhirnya jangankan untuk melaksanakan sholat, mau berdiri dan bangun
saja dari tempat duduk sudah terasa payah bahkan ada yang sempat muntah karena
kekenyanganSetidaknya ketika akan berbuka bacalah bismillah. Dan akan lebih bagus lagi, lalu diiringi dengan do’a. umpamanya do’a sebagai berikut ini :
Allaahummalaka shumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu
dzahaba zhomau wa abtal-latil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaaa Allaahu ta’alaa
birohmatika yaa arhamar-rohimiin.” (Yaa Allah! Karena-Mu aku berpuasa, dan
kepada-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah (segar),
Mudah-mudahan tetap pahalanya. Dengan rahmat-Mu, wahai dzat yang Maha Pengasih)
Dan akan
bertambah bagus lagi, kalau sesudah berbuka, setiap selesai makan, bacalah do’a
sesudah berbuka sebagai
berikut:
Alhamdulillaahil-ladzii ath ‘amanaa wasaqoonaa wal’alnaa
minasy-syakiriin artinya Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan
minum kepada kami. Dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang bersyukur
Mempercepat
berbuka
Mempercepat berbuka di sini bukan berarti berbuka sebelum waktunya, tidak. Akan tetapi begitu tiba waktunya langsung berbuka. Jangan sekali-kali ditunda dengan mengerjakan sholat maghrib terlebih dahulu baru berbuka. Sebab yang demikian itu tidak akan menambah pahala. Tapi kalau kita cepat berbuka, kita akan mendapat pahala dari amalan sunah yang kita kerjakan itu. Sebab mempercepat berbuka itu hukumnya sunah.
Mempercepat berbuka di sini bukan berarti berbuka sebelum waktunya, tidak. Akan tetapi begitu tiba waktunya langsung berbuka. Jangan sekali-kali ditunda dengan mengerjakan sholat maghrib terlebih dahulu baru berbuka. Sebab yang demikian itu tidak akan menambah pahala. Tapi kalau kita cepat berbuka, kita akan mendapat pahala dari amalan sunah yang kita kerjakan itu. Sebab mempercepat berbuka itu hukumnya sunah.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
Manusia
itu selalu berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Kemudian ada satu lagi hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu
Daud yang artinya: “Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa biji kurma
sebelum Sholat.”
Memberikan
Perbukaan
Bulan Ramadhan ini bulan yang penuh berkah. Bulan di mana amal ibadah kita dilipat-gandakan pahalanya. Justru itulah sebaik-baiknya sedekah itu pada bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Turmuzi dari Anas bin Malik yang berbunyi: “Afdholush shodaqoti shodaqotun fii romadhoona artinaya Seutama-utamanya sedekah ialah di bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan ini bulan yang penuh berkah. Bulan di mana amal ibadah kita dilipat-gandakan pahalanya. Justru itulah sebaik-baiknya sedekah itu pada bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Turmuzi dari Anas bin Malik yang berbunyi: “Afdholush shodaqoti shodaqotun fii romadhoona artinaya Seutama-utamanya sedekah ialah di bulan Ramadhan
Sedekah yang lebih besar lagi pahalanya ialah memberi orang yang
berbuka. Hal ini dijelaskan oleh Nabi di dalam salah satu haditsnya yang
diriwayatkan oleh Achmad dari Zaid bin Khalid yang artinya: “Barangsiapa yang
memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa
Niscaya dia akan memperoleh pahala sebagaimana yang diperoleh
orang yang mengerjakannya dengan tidak kurang sedikitpun.” dari keterangan
kedua hadits tersebut semakin jelas bagi kita bahwa bersedekah di bulan
Ramadhan itu mendapat nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
bersedekah di bulan lain.
Dengan memberi sedekah kepada orang yang berpuasa dengan jalan
memberinya berbuka, akan mendapat pahala yang sama pahalanya dengan orang yang
megerjakan puasa itu. sumber: buku “Puasa bukan sekedar
kewajiban
Trimakasih Bapak ^_^
BalasHapus